Sunday, September 30, 2012

Sejarah Kendaraan Monowheel

Kendaraan Monowheel
Kendaraan Monowheel.
Mungkin pembaca berpendapat bahwa kendaraan jenis ini sangat tidak praktis. Tampilannya aneh dan cenderung sulit dikemudikan. Mungkin kendaraan ini lebih cocok untuk diikutkan dalam permainan akrobat atau sirkus. Bukan untuk kita kendarai di jalan raya. Tapi tahu kah Anda, meskipun dianggap tidak efektif tapi konsep kendaraan monowheel (beroda satu) ini telah menyita pemikiran banyak ahli perancang kendaraan alternatif hampir selama seratus lima puluh tahun? Bagaimana pun, monowheel sudah masuk dalam bagian revolusi berkendara dalam sejarah kehidupan manusia. Mungkin suatu hari nanti para perancang monowheel bisa membuktikan bahwa kendaraan yang mereka buat memang layak untuk dijadikan sebagai pilihan moda transportasi.

Berbeda dengan mobil yang merupakan modifikasi dari kereta kuda, monowheel mengambil alih konsep pada sepeda. Dan pada perkembangan berikutnya mungkin jadi sulit untuk memberikan sebutan pada monowheel ini, mobil atau sepeda motor? Jika pada mobil, pengendara berada pada kabin penumpang yang biasanya berada dalam badan mobil. Sedangkan pada Monowheel, penumpang berada di dalam roda. Roda dan badan kendaraan memang menjadi satu. Itu bisa dilihat pada gambar-gambar di halaman tulisan ini. Mungkin Anda jadi sulit membayangkan jika kendaraan ini berada pada jalan yang menanjak atau menurun. Tapi jangan khawatir, system balance-nya sudah dirancang sedemikian rupa agar kabin penumpang tetap pada posisi horisontal saat monowheel menggelinding lebih kencang pada jalan yang menurun karena tarikan gaya gravitasi. Terkecuali jika kendaraan roboh ke samping.

Rousseau Marsailles Monowheel
Rousseau Marsailles Monowheel.
Monowheel yang pertama di dunia adalah sebuah sepeda yang dibuat oleh Rousseau dari Marsailles – Perancis pada tahun 1869. Sepeda monowheel ini tidak memiliki mekanisme kemudi. Pengendara memindahkan posisi berat tubuhnya untuk membelokkan arah rodanya. Sedangkan untuk menghentikan kendaraan monowheel tersebut dengan cara menekan stang ke dapan untuk memfungsikan mekanisme rem. Monowheel buatan Rousseau itu sekarang disimpan di musium Fermo Galbiati yang berada di kota Milan – Italia. Sebuah musium yang banyak mengkoleksi benda-benda yang berkaitan dengan sejarah perkembangan sepeda.

Sebenarnya terjadi perdebatan yang cukup sengit tentang monowheel pertama di dunia ini. Selain Rousseau, masih ada dua pihak lagi yang mengklaim bahwa monowheel buatannya yang merupakan yang pertama di dunia. Mereka adalah Allen Greene dan Elisa Dyer dari Providence, Rhode Island dengan paten monowheel bernomor 91510. Sementara pihak lainnya adalah Richard C. Hemmings dari New Haven, Connecticut dengan paten bernomor 91535. Kedua pihak itu semua dari AS dan patennya didaftarkan pada tanggal yang sama, 22 Juni 1869, hanya selisih beberapa jam saja. Berdasarkan paten yang terdaftar, Rousseau tidak berhak lagi mengklaim bahwa monowheel buatannya adalah yang pertama. Dan jika melihat penomoran pada paten tersebut, maka monowheel buatan Allen Greene dan Elisa Dyer adalah monowheel yang pertama di dunia. Hanya saja jadi agak mengherankan, mengapa ada dua paten yang berbeda untuk sebuah penemuan.

Garavaglia Monowheel
Garavaglia Monowheel.
Monowheel mulai digerakkan dengan mesin pada tahun 1904. Monowheel bermesin ini pertama kali diperlihatkan kepada publik pada pelaksanaan Milan Exposition di gedung Garavaglia. Kendaraan ini dinamakan Garavaglia Monowheel, tapi ada juga yang menyebutnya Petrol Monocycle. Tapi sayangnya desain kendaraan ini dilengkapi dengan sebuah roda kecil dibagian samping kanan sebagai penyeimbang. Roda kecil ini jadi agak mengganggu untuk menyebut Petrol Monocycle ini sebagai sebuah monowheel.

Pada tahun 1910, Erich Edison-Puton dari Perancis membuat monowheel bermesin yang lebih baik. Monowheel buatannya tidak lagi menggunakan roda kecil sebagai penyeimbang. Kendaraan buatan Puton ini digerakkan oleh mesin De Dion 150 cc dengan piston tunggal yang memberikan tenaga 3,5 HP. Monowheel ini sekarang disimpan di Auto & Technic Museum yang berada di kota Sinsheim – Jerman.

Alfred E. D’Harlingue Monowheel Propeller
Alfred E. D’Harlingue Monowheel Propeller.
Pada tahun 1911, Clinton T. Coates dari Missouri - AS menemukan ide untuk membuat monowheel yang digerakkan oleh propeller (baling-baling). Desain monowheel buatan Coates ini mendapatkan hak paten pada tanggal 30 Agustus 1911 dengan nomor 1.046.267. Ide dari Coates ini disempurnakan oleh Alfred E. D'Harlingue, juga dari Missouri, pada tahun 1914. Yang menarik dari monowheel buatan D'Harlingue adalah bahwa propeller bukan hanya sebagai penggerak / pendorong tapi juga sekaligus berfungsi sebagai kemudi karena propeller tersebut bisa digerakkan ke kanan atau ke kiri pada sudut hadapannya.

Dynosphere Monowheel
Dynosphere Monowheel.
Selanjutnya pada tahun 1932, Dr. John Archibald Purves yang sehari-hari bertugas mengatur jaringan listrik di bagian barat Inggris memperkenalkan konsep monowheel baru yang disebut Dynosphere. Berlainan dengan generasi monowheel sebelumnya, Dynosphere menggunakan roda dengan permukaan lebar sehingga kendaraan ini bisa berdiri tanpa harus diimbangi oleh pengendaranya. Beberapa prototype Dynosphere sempat dibuat hingga ada yang berkapasitas lima orang penumpang. Bahkan kendaraan ini sempat digunakan dalam sebuah balapan tapi mengalami musibah karena memang sulit untuk dikemudikan. Sejak musibah tersebut tidak pernah lagi terdengar pengembangan dari Dynosphere lebih lanjut.

Monotank
Monotank.
Monowheel mulai dilirik oleh kalangan militer pada tahun 1933 hingga ada usulan proyek untuk membuat tank dengan konsep monowheel (Monotank). Info yang beredar pada dekade tersebut mengatakan bahwa desain Monotank ini sudah terdaftar atas nama Julian Rose pada tahun 1937. Tapi desain itu tidak pernah direalisasikan karena banya kalangan militer yang meragukan keefektifan sebuah Monotank dalam pertempuran. Bisa kita bayangkan bagaimana si pengendara akan melakukan tembakan meriam sambil mengimbangi kendaraannya agar tidak jatuh ke samping.

Hingga memasuki abad ke-21, monowheel tetap saja tidak menarik minat banyak orang untuk menjadikannya sebagai sarana transportasi konvensional. Kalau pun ada beberapa monowheel dibuat sekarang ini, tujuannya hanya untuk kesenangan atau eksperimental belaka. Ada juga pabrikan yang khusus memproduksi kendaraan dengan konsep monowheel dalam jumlah kecil dan pembeli produksi mereka hanya dari kalangan tertentu saja. Misalnya perusahaan Angel Ring yang sudah berdiri sejak tahun 1951 dan AED Rollers yang didirikan pada tahun 1996 di Inggris.

No comments:

Post a Comment